Tahun 1936 -1941
Tuhan menggerakkan hati Bapak Phoa Oen Hoo untuk mengumpulkan orang-orang Kristen yang berasal dari Tiongkok, yang mengalami kesulitan untuk bisa beribadah dengan bahasa mereka. Dengan menggunakan ruang tamu rumah Bp. Sie Eng Gong di daerah Kentangan, mereka mengadakan ibadah perdana yang dilayani oleh Pdt. Siahaya (orang Ambon) dan diterjemahkan ke dalam bahasa Hokkian oleh Bp. Phoa Oen Hoo.
Dengan jumlah orang percaya yang terus bertambah, baik orang dewasa maupun anak-anak Sekolah Minggu, mereka akhirnya meminjam Gedung Gereja Blenduk sebagai tempat ibadah di hari Minggu. Sedangkan persekutuan doa tengah minggu menggunakan rumah anggota secara bergilir.
Pada tahun 1941, Tuhan menambahkan jumlah anggota menjadi 100 orang. Atas anjuran dan bantuan Pdt. Hac Hildering yang pandai berbahasa Hokkian, pada tanggal 24 Agustus 1941 diresmikan berdirinya gereja bagi orang-orang Tionghoa perantauan dan dinamakan Hoa Kiauw Kie Tok Kauw Hwee Semarang, dengan Bp. Phoa Oen Hoo sebagai Ketua Majelis perdana. Dengan demikian, tanggal 24 Agustus 1941 menjadi hari berdirinya gereja yang sekarang bernama Gereja Stadion Semarang.
Tahun 1941-1959
Kebutuhan penggembalaan bagi orang-orang Tionghoa Kristen di kota Semarang semakin meningkat. Maka pada tahun 1947, gereja memanggil penginjil Ngo Nai Kong asal Tiongkok untuk dipersiapkan sebagai pendeta. Satu tahun kemudian, Tuhan menyediakan tanah kosong di jalan Ki Mangunsarkoro untuk dibangun gedung gereja dan selesai pada tanggal 3 Juni 1951. Selanjutnya, pada tanggal 20 Januari 1953, penginjil Ngo Nai Kong ditahbis ke dalam jabatan pendeta dan menjadi pendeta pertama Gereja Stadion Semarang.
Tahun 1959-2004
Tuhan terus memimpin Gereja dan mengembangkannya. Melalui kepemimpinan gereja yang silih berganti, Tuhan memberdayakan para aktivis dengan hati hamba untuk menjangkau lebih banyak orang. Pada tahun-tahun ini berdirilah Sekolah Kristen Tritunggal yang awalnya merupakan kelas berbahasa Mandarin bagi anak-anak playgroup, namun kini telah menjadi salah satu sekolah Kristen favorit di Kota Semarang. Berdiri juga pos-pos pekabaran Injil di wilayah Barat, di sekitar perumahan Tanah Mas, dan di wilayah Timur, di perumahan Plamongan Indah. Pos PI di sekitar perumahan Tanah Mas telah didewasakan pada tanggal 1 Desember 1992 dan tidak lagi menginduk di Gereja Stadion.
Tahun 2004-kini
Dalam rentang 10 tahun, dari tahun 2004-2014, Tuhan memaksimalkan peran para penatua dalam kepemimpinan kolegialitas untuk memikirkan masa depan gereja melalui perumusan visi-misi yang menjadi dasar bagi gerakan Tuhan untuk tahun-tahun berikutnya. Atas anugerah-Nya, pada tahun 2013, gedung gereja selesai direnovasi menjadi bentuknya yang sekarang ini. Tuhan terus menyediakan berbagai cara dan sarana anugerah agar gereja terus berada di jalan-Nya untuk menjalankan Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus. Mulai tahun 2015 hingga sekarang, Gereja Stadion menjadi gereja yang melakukan gerakan pemuridan intensional melalui kelompok-kelompok kecil yang berpusat pada Injil.